Dari mana langkah MULAI BISNIS dan MEMBANGUN BRAND? - Dodi Zulkifli

Dari mana langkah MULAI BISNIS dan MEMBANGUN BRAND?

Dodi Zulkifli - Dengan portfolio lebih dari 600 klien, 16 tahun perjalanan bisnis. Baik dengan skala UKM hingga korporasi. 
Dan sering kali teman-teman UKM memulai bisnisnya dengan asal jalan dulu.

Ada 2 kemungkinan ketika memulainya

PERTAMA, mungkin mengamati tren yang sedang ‘in’ kemudian di ATM (amati Tiru Modifikasi) atau ATP (Amati Tiru Plek / persis).
Melihat peluang baju muslim / muslimah yang pasarnya besar, kemudian ikut membuat.

Atau kemungkinan KEDUA, memulainya dari kompetensi dan pengalaman yang dimiliki.
Misal ada seorang yang bisa masak ayam goreng, kemudian membuka bisnis ayam goreng.
ataupun bisa memasak soto kemudian membuka bisnis soto.

Tidak salah juga memulainya dari kedua hal di atas.
Namun, jika dimulai dengan kedua hal di atas, kemungkinan terbesarnya adalah bisnis tidak memiliki kemampuan bersaing yang tangguh di pasar.
Untuk sekedar hidup, mungkin bisa.

Namun untuk menjadi tangguh, kemungkinannya sangat kecil.

Apakah anda berharap bisnis anda ‘hanya’ bisa sekedar hidup? 
Yang penting jalan.

Terus dari mana mulainya?

Sebelum membuat brand strategy, ada analisa bisnis dulu yang dilakukan.
Loh, membuat brand strategy kok bisnis yang dicek?

“Bisnis dan brand adalah sekeping mata uang yang hanya berbeda”-Sakti Makki, Brand Consultant-

Dan saya pun sangat percaya terhadap quote di atas.
Aktifitas bisnis dan brand adalah saling mempengaruhi.

Langkah PERTAMA adalah, (Saya meminjam tools SBM Pak Budi Isman) menjawab pertanyaan, 
“WHAT IS THE PROBLEM?”

Masalah apa yang anda lihat di pasar sehingga anda terpikir bahwa produk atau jasa anda menjadi solusinya?

Silahkan anda jawab pertanyaan di atas

“Saya melihat ada orang yang ingin makan ayam goreng,sehingga saya buat ayam goreng?”
Benarkah sesimple itu?

Mari tengok 2 era STARBUCK COFFEE,

Era Pertama, adalah pemilik aslinya
Didirikan pada tahun 1971. Tiga orang sahabat, Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker, yang semua memiliki passion pada kopi, membuka sebuah toko kecil dan mulai menjual biji kopi yang telah dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan. Perusahaan ini berjalan dengan baik, tetapi berbagai hal mulai berubah di tahun 80-an. Dan omset mulai menurun. Pertama-tama, Zev Siegl menjual habis sahamnya pada tahun 1980. 

Howard Schultz adalah bagian pemasaran di Starbuck. Dialah yang mengusulkan kepada manajemen untuk mengubah DNA starbuck. Untuk diubah menjadi apa? Tunggu sampai penjelasan selesai.

Era kedua, Starbuck dibeli oleh Howard Schultz. Howard Schultz. Sekitar tahun 87 Starbuck (Nama berikut bisnisnya) dibeli oleh Howard Schultz. Dan kemudian meluaskan ekspansinya.

Visi bisnisnya membuka 125 outlet dalam 5 tahun. (visi bisnis berbeda dengan visi brand ya)
Ia juga mengubah logo Il Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih bisa diterima secara umum.

Mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting) Starbucks menjadi kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.

Pada tahun 1992 perusahaan masuk ke bursa, dan setelah penawaran saham perdana.

Pada tahun 1997 jumlah Starbucks Coffee tumbuh sepuluh kali lipat, di Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di seluruh dunia.

Sejarah Starbucks menunjukkan bagaimana sebuah toko roasting kopi regional berskala kecil, penjual biji kopi, menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu

Apa yang meresonansi kekuatan Starbuck ?
Ada hal fundamental yaitu Business / Brand DNA.

Jika anda bertanya kepada kepada 2 orang, Pemiliki Pertama Starbuck dan juga bertanya kepada Howard Schultz dengan pertanyaan yang sama

“WHAT IS THE PROBLEM? Masalah apa yang anda lihat dipasar sehingga anda terpikir bahwa produk atau jasa anda menjadi solusinya?”

Pemiliki pertama akan menjawab, “Saya melihat ada masalah orang membutuhkan biji kopi berkualitas”

Howard Schultz menjawab, “Saya melihat pekerja kantoran membutuhkan tempat transit sebelum pulang ke rumah, untuk sekedar refresh menghilangkan penat atau jenuh. Ataupun ada komunitas-komunitas yang membutuhkan tempat untuk berkumpul”

2 jawaban yang berbeda bukan?

Starbuck di era Howard Schultz lah lebih diterima pasar.
Jawaban fundamental ini efeknya adalah menentukan segmentasi, positioning hingga operational bisnis (kompetensi team yang dibutuhkan, dll)
Maka saya sangat sepakat bahwa brand dan bisnis adalah sekeping mata uang yang hanya berbeda sisi.

Saya kembalikan pertanyaan ini kepada anda

“WHAT IS THE PROBLEM?”

Masalah apa yang anda lihat dipasar sehingga anda terpikir bahwa produk atau jasa anda menjadi solusinya?

Sebagai penutup saya akan berikan data 20 PENYEBAB BISNIS GAGAL.
Dan urutan nomer 1 adalah “NO MARKET NEED”
20 alasan sebuah usaha bangkrut | Foto : google.com
Produk atau jasa anda tidak dibutuhkan oleh pasar
Kembali ke awal lagi, membuka bisnis membutuhkan lebih dari sekedar kompetensi “saya bisa memasak ayam goreng” meskipun ini dibutuhkan, namun yang lebih penting adalah temukan dulu MASALAH yang ada di pasar.

Nokia dan kodak adalah contoh wajah bisnis dan brand yang tidak bisa MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN karena solusinya SUDAH TIDAK DIBUTUHKAN oleh pasar.

Sekian

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Dari mana langkah MULAI BISNIS dan MEMBANGUN BRAND?"

Post a Comment