Produk Saya DITIRU KOMPETITOR, Saya Harus BAGAIMANA? - Dodi Zulkifli

Produk Saya DITIRU KOMPETITOR, Saya Harus BAGAIMANA?

Dodi Zulkifli - Dengan adanya internet dan teknologi saat ini, copy paste produk lebih mudah dilakukan.

Ada seseorang berbisnis baju gamis, memproduksi baju gamis dan menjualnya.
Kompetitor tiru modelnya lalu jual dengan harga lebih murah.

Apakah anda mengalami hal seperti itu?
Bagaimana mengatasinya?

Coba lihat perbandingan gambar kopi dan pisang di bawah ini...
Perbedaan Pisang A dan Pisang B | Foto: Dodi Zulkifli

Perbedaan Kopi A dan Kopi B | Foto: Dodi Zulkifli
Produk A lebih mahal dari produk B (fakta)
Produk A lebih berkualitas dari produk B : Belum tentu

Apa penyebabnya?

BUKAN HANYA MASALAH LOGO SAJA !!!
Namun lebih dari itu, melihat logonya, terbayang segala manfaat (baik fungsional maupun emosional) yang akan diterima dari brand tersebut.

Jadi logo berfungsi hanya seperti "shortcut".

Kenapa BRAND A dapat dijual lebih mahal?
Kesamaannya adalah mereka serius membangun brand & reputasinya secara konsisten

Menjadikan pembeli tidak HANYA MENCARI PRODUKNYA, tidak hanya MENDAPAT MANFAAT FISIK dari produknya.

Namun juga mendapat MANFAAT EMOSIONAL dari BRANDnya..

Apa maksudnya?
Manfaat fungsional yang dirasakan, kopi starbuck, dapat melegakan haus, dll.

Manfaat emosional yang diterima?
Bisa prestige, bisa menjadi sarana bersosial dengan komunitasnya, bisa jadi kenyamanan melepas penat atau mungkin ada alasan-alasan lainnya.

Manfaat fungsional dari pisang?
Dapat gizi yang disediakan buah pisang.

Manfaat emosional dari sunpride?
Jaminan (rasa aman, kepastian) akan mendapatkan kualitas.

Nah...
Logo dan brand identity membantu membentuk image yang akan dibangun.

Produk bisa dicopy paste
Sedangkan Brand? Tidak dapat dicopy paste.

Dari mana startnya membangun brand?
Agar lebih mudah dipahami begini...

Kalau pabrik coca cola dijual, beserta semua mesin-mesinnya.
Tetapi pembelinya tidak boleh pake nama coca cola,

Besoknya, pembeli baru bisa memproduksi, namun tidak bisa menjual sehebat coca cola tentunya.

Itulah... Beda brand & produk.

Yuuk... Mulai membangun Brand sendiri.

Brand Strategi adalah melahirkan sebuah brand dari 0. 
Artinya, dari 0 hingga menjadi brand.

Artinya apa menjadi brand? 
Adalah memilih dimensi-dimensi brand, salah satunya adalah positioning yang tepat sehingga nama memiliki makna.

Karena brand = nama + makna

Kenapa brand strategy dulu, karena agar positioning lebih jelas.
Jika positioning belum jelas langkah berikutnya akan banyak menemukan kesulitan.

Misal, suatu produk yaitu kerupuk tanpa jelas positioningnya.
Kemudian dijual ke market.

Gimana cara iklannya?
Dijual di mana?
Siapa yang akan kerupuknya?

Semuanya serba tidak jelas.
Berbeda jika positioning jelas.

KERUPUK SEHAT
Tidak ada MSG, Digoreng tanpa minyak, Tanpa pewarna, dlll
(Apakah mungkin? Ya enggak tahu... namanya juga sampel, siapa tahu ada yang terinspirasi.. hehehe)

Nah, ketika positoning jelas..
Produk bisa keluar dari crowd

Semakin jelas iklannya, 
Audiencenya siapa ,dll

Bentuk dari brand strategi adalah sebuah document, yang menyatakan positioning, personality, audience, dll.

Bagaimana cara menentukan positioning dan ingin tahu lebih dalam tentang BRAND?

Yukk belajar bareng di forum #DesignTalk yang saya mulai kira-kira setahun lalu via online di TELEGRAM, kabar baiknya adalah TELEGRAM telah upgrade jumlah grup member sampai 10.000 member sehingga bisa menerima anggota baru...

Instal telegram dulu ya

Silahkan join sebelum kehabisan kursi

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Produk Saya DITIRU KOMPETITOR, Saya Harus BAGAIMANA?"

Post a Comment